5 Gunung Dan Jalur Pendaki Di Indonesia Dengan Pemandangan Paling Menakjubkan

Travel - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang dikelilingi laut juga gunung berapi aktif. Setidaknya ada 2 gunung berapi di Indonesia masuk di daftar 10 gunung berapi terkenal di dunia.



Indonesia kaya akan jalur penjelajahan yang menakjubkan. Dari mulai melintasi persawana, trek yang berliku hingga Anda menemukan hutan hujan tropis, hamparan padang rumput, serta pantai pasit putih yang tersembunyi.

Untuk membantu Anda  mencari destinasi pertualangan berikutnya, kami menyusun daftar 5 jalur hiking dengan pemandangan paling spektakuler yang pernah ada. jadi tunggu apa lagi, siapkan kamera dan sepatu hiking Anda. Kali ini kami akan mengajak Anda ke tempat-tempat yang bakal membuat Anda masuk ke petualang paling mendebarkan.

1. Bukit Teletubbies ala Bondowoso: Kawah Wurung, Bondowoso, Jawa Timur
Kawah Wurung adalah sebuah kawasan perbukitan yang memiliki hamparan padang rumput (savana) yang hijau dengan cerukan yang berbentuk seperti kawah gunung. Perbukitan tersebut dikelilingi sebuah lubang raksasa seperti kaldera.


Untuk mulai melakukan pendakian ke atas bukit, ikuti saja jalur setapak diantara ilalang rumput. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit Anda sudah bisa mencapai puncak bukit dengan jalur pendakian yang tidak terlalu terjal.


Kawah Wurung tidak selalu tampil dengan pesona hijaunya. Kalau ingin menjumpai “versi” hijaunya, datanglah di musim hujan. Sedangkan jika Anda datang pada saat musim kemarau, pemandangan padang savananya berubah menjadi kecokelatan.


Banyak cara menikmati keindahan Kawah Wurung selain dengan berjalan kaki, misalnya  bersepeda gunung atau mendirikan hammock menikmati suasana sekitar. Makanya nggak heran kalau Kawah Wurung juga menjadi salah satu lokasi pengambilan foto pre-wedding yang menarik.

Kawah Wurung
Tiket Masuk: Rp4.000 per orang
Tingkat Kesulitan: 4/10
Lokasi: Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Tengah
Cara ke Sana: Dari Surabaya Anda bisa mengambil rute menuju Bondowoso lewat jalur Pantura sampai Besuki. Selanjutnya dari Besuki ambil pertigaan ke arah Bondowoso sampai Wonosari. Dari Wonosari cari pertigaan yang menuju ke Situbondo dan Kawah Ijen, pilih rute ke Kawah Ijen. Selanjutnya perjalanan menuju Desa Sempol sekitar 2-3 jam. Dari Desa Sempol tinggal melanjutkan perjalanan dengan mengambil jalur menuju Kawah Wurung

2. Fenomena gunung bersalju di negara tropis: Puncak Jaya, Papua
Dengan ketinggian 4.884m, Puncak Jaya atau juga dikenal sebagai Gunung Carstensz (Carstensz Pyramid) merupakan satu dari Tujuh Puncak (Seven Summits) – gunung-gunung tertinggi di dunia – yang sangat populer di kalangan pendaki mancanegara.

Gunung Carstensz termasuk ke dalam area Taman Nasional Lorentz, yang diterima sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1999. Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang beragam budaya yang mengagumkan.

Di sekitar Puncak Jaya terdapat pemandangan yang sangat asing di Indonesia, yaitu gunung bersalju. Keren, bukan?


Mengingat medannya yang ekstrem melalui sungai dan jalur terjal, kami hanya menyarankan Anda yang sudah berpengalaman mendaki gunung saja yang perlu menjajal tantangan ini. Pasalnya, rute pendakian ke Puncak Jaya termasuk salah satu yang tersulit di antara Seven Summits, dan untuk menuju ke base camp saja membutuhkan waktu setidaknya empat hari.


Dari base camp Anda masih harus melanjutkan perjalanan selama empat hari bolak balik. Pastinya, perencanaan yang matang, pemandu, serta juru angkat amat dibutuhkan dalam ekspedisi ini. WINSAHABAT

Puncak Jaya, Papua
Biaya: Mulai dari Rp60.000.000 (lokal) | Mulai dari USD 11.000 (asing)
Tingkat Kesulitan: 10/10
Lokasi: Puncak Jaya, Tembagapura, Kabupaten Mimika 98972
Cara ke Sana: Bandara terdekat ialah bandara perintis Mulu di Kampung Tsinga, Kabupaten Timika. Penerbangan ke bandara perintis ini termasuk jarang dan biayanya cukup mahal. Dari bandara ini, Anda harus mengatur perjalanan dengan pemandu dan juru angkut barang yang akan membawa anda ke base camp.

3.Sepotong surga di Celebes: Pulau Dua, Balantak, Sulawesi Tengah

Sulawesi merupakan salah satu surga bagi para traveller. Bagaimana tidak? Anda dapat menikmati keindahan laut baik di atas dengan pantai pasir putihnya maupun keindahan bawah laut dengan keragaman spesies ikan dan tanaman hingga terumbu karangnya. Selain laut juga ada kuliner yang sedap di lidah, dan tentunya keindahan gunung dan bukit yang sudah pasti memacu adrenalin Anda.


Kali ini kami akan membahas Pulau di Sulawesi Tengah di wilayah Luwuk, Banggai; yang bernama Pulau Dua. Pulau ini digadang-gadang sebagai pulau yang mirip dengan Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur, ada juga yang menyebut mirip dengan Pantai Kelingking di Nusa Penida, Bali. Meskipun terpencil, Pulau Dua ini menjadi daya tarik bagi wisatawan asing loh, mengapa? Karena Pulau Dua adalah kombinasi alam, pegunungan, serta panorama bawah laut yang serasi.


Ada berbagai kegiatan yang bisa Anda lakukan di sini, yaitu: berburu sunrise (sebelum jam 05.00 pagi) dan sunset, snorkling, diving, menyantap ikan bakar segar atau sekedar bersantai di penginapan yang ada di pulau ini.


Pulau Dua
Tiket Masuk: Biaya sewa satu perahu Rp150.000 untuk pulang pergi dengan kapasitas maksimal 10 orang.
Biaya sewa peralatan diving/snorkeling sekitar Rp. 15.000/set lengkap dengan fins (kaki katak).
Tingkat Kesulitan: 4/10
Lokasi: Desa Desa Kampangar, Kecamatan Balantak, Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah
Cara ke Sana: Bandara terdekat adalah Syukuran Aminuddin Amir di Kota Luwuk. Anda bisa menggunakan pesawat dari Kota Palu ke Luwuk. Dari Luwuk Anda bisa menyewa kendaraan menuju kota Balantak kemudian dilanjutkan sampai ke Desa Pulo Dua untuk menyebrang ke Pulau Dua.

4. Jelajahi Jurassic World: Pulau Padar, Taman Nasional Komodo

Sebagai bagian dari Taman Nasional Komodo, Pulau Padar merupakan habitat bagi reptil purbakala kebanggaan Indonesia, komodo. Meski Pulau Komodo dan Pulau Rinca jauh lebih populer di kalangan wisatawan, namun sesungguhnya Pulau Padar menawarkan pemandangan yang tak kalah mengesankan.


Sebagai bonus, saat menjelajahinya, Anda bisa saja berpapasan langsung dengan komodo! Hati-hati, ya.

Dan sepanjang perjalanan mendaki dari pantai merah jambu hingga ke puncak tertinggi pulau ini, mata Anda akan dimanjakan dengan panorama laut biru dan perbukitan hijau yang benar-benar WOW!


Meski untuk mendaki dan menuruni puncak tertinggi ini membutuhkan waktu dua hingga tiga jam (tentunya tergantung berapa kali Anda berhenti untuk mengambil gambar), luangkan pula waktu untuk menikmati keindahan bawah lautnya dengan snorkeling. Ada lebih dari 1000 spesies ikan lho!

Dari puncak bukit hingga bawah laut, pemandangan di sekitar Pulau Padar benar-benar tidak ada duanya!


Pulau Padar
Tiket Masuk: Gratis. Bila Anda ingin melihat komodo di Pulau Rinca maka Anda dikenakan tiket masuk Rp29.000 per orang berlaku 1 hari.
Tingkat Kesulitan: 5/10
Lokasi: Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur 86554
Cara ke Sana: Bandara terdekat dari Pulau Padar adalah Bandar udara Komodo yang terletak di Labuan Bajo, Flores dan Bandar Udara Sultan Muhammad Salahudin di Bima, Sumbawa. Untuk menuju pulau dari kedua kota ini Anda perlu menyewa kapal. Beritahukan kepada kapten kapal bahwa Anda ingin trekking di Pulau Padar, maka ia akan tahu di mana Anda harus turun. Rute hiking berawal dari pantai hingga terus ke puncak. Alternatif lainnya, Anda bisa bergabung dalam paket tur yang biasanya juga memasukkan kunjungan ke Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

5. Satu-satunya fenomena api biru yang sangat magis: Kawah Ijen, Jawa Timur

Pernahkah Anda melihat api sebiru ini? Meski Indonesia memiliki banyak sekali gunung berapi, namun Gunung Ijen adalah salah satu yang memiliki pemandangan paling menakjubkan.
Di puncak gunung setinggi 2.443 meter di atas permukaan laut tersebut terdapat danau kaldera dengan kandungan air sangat asam terbesar di dunia, Kawah Ijen. Danau besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang tentu sangat memesona untuk dilihat.


Saat terbaik mengunjungi Kawah Ijen adalah di pagi hari untuk menyaksikan matahari terbit. Anda pun bisa melihat para penambang belerang yang bekerja secara tradisional dengan peralatan sederhana.


Untuk menuju Kawah Ijen, Anda harus menyusuri jalan setapak menyusuri tebing kaldera. Jangan lupa membawa penutup hidup karena kadang asap belerang tertiup angin melewati jalur tersebut. Anda juga dapat mengelilingi kaldera di kawasan ini yang memakan waktu mencapai 8 hingga 10 jam berjalan kaki.


Jika ingin memuaskan hasrat bertualang, Anda dapat berangkat dari malam hari dengan ditemani pemandu. Dan begitu mencapai kawah, nikmatilah fenomena alami berupa api biru.

Kawah Ijen
Tiket Masuk: Wisatawan lokal Rp5.000 (Senin-Jumat), Rp7.000 (Sabtu-Minggu dan hari libur); Wisatawan asing Rp100.000 (Senin-Jumat), Rp150.000,- (Sabtu-Minggu dan hari libur).
Tingkat Kesulitan: 7/10
Lokasi: Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi 68454
Cara ke Sana: Kawah Ijen bisa dicapai dari Banyuwangi atau Bondowoso untuk rute yang lebih mulus. Dari Bondowoso, lalu menuju Wonosari, lalu ke Sempol dan akhirnya ke Patulding. Dari Patulding Anda tinggal berjalan kaki melewati jalan setapak dan tebing kaldera sejauh 2 kilometer menuju Kawah Ijen.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.